Kejar WTP, Pemkot Bandung Kebut Tertibkan Aset

Kamis 05 April 2018, 17:07 WIB

Tri Ispranoto – detikNews

Bandung – Pemkot Bandung saat ini tengah berupaya menertibkan pendataan aset tetap untuk mengejar opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Kota Bandung Budhi Rukmana mengatakan akan terus berupaya meski hal itu tidak mudah dilakukan.

“Bandung sangat berusaha keras untuk meraih WTP ini. Ini sudah tercantum dalam RPJMD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) kita di tahun 2018 targetnya WTP,” ujar Budhi dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (5/4/2018).

Menurutnya ada beberapa titik berat proses administrasi pada beberapa sektor yang disoroti BPK seperti piutang pajak, persediaan, aset dan utang jangka pendek sebagai syarat WTP. Hal itu kini sudah selesai dikerjakan dan sudah masuk ke Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

“LKPD sudah diserahkan pada 29 Maret 2018. Setelah itu mulai 2 April, BPK mulai mengaudit untuk LKPD 2017,” katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Aset BPKA Kota Bandung Siena Halim menuturkan setiap saat Pemkot Bandung memproses penyelesaian urusan ini. Tahun lalu ada Rp 11 triliun nilai aset yang dokumennya belum lengkap. Dari jumlah tersebut kini tinggal Rp 2,7 triliun yang harus segera dituntaskan.

“Tahun lalu kurang lebih Rp 8 triliun aset yang diterima BPK. Kami memang kesulitan untuk menemukan data terutama data-data lama sebelum tahun 2005,” ucapnya.

Selain itu, kata Siena, setiap sektor memiliki karakteristik dokumennya sendiri. Seperti halnya sektor piutang pajak yang memerlukan keakuratan data terkait pelimpahan piutang.

“Apakah sudah cukup yakin bahwa yang bersangkutan lah yang memiliki piutang pajak, nilainya berapa, apakah wajib pajaknya mengakui, dan sebagainya. Itu butuh proses,” ujarnya.

Siena memastikan BPKA telah bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk lebih mengoptimalkan proses pendataan aset. Sehingga pihaknya optimis opini WTP tahun ini bisa terealisasi.

“Karena ini merupakan harapan kita bersama maka perlu kolaborasi dengan semua pihak agar cita-cita ini bisa terwujud,” tandas Siena.
(avi/avi).

Sumber: https://news.detik.com