Puncak acara hari jadi Kabupaten Purwakarta, sangat istimewa. Pasalnya, selain sidang paripurna dilaksanakan di luar gedung DPRD[i], yakni di Bale Kahuripan Situ Wanayasa, maka baju seragam yang dikenakan 45 anggota dewan juga, sangat luar biasa. Untuk satu setel pakaian anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp900 ribu.
Pakaian anggota dewan itu, merupakan setelan putih-putih bagi laki-laki yang dilengkapi dengan ikat warna hitam dan selendang bahu warna hitam. Adapun, setelan bagi anggota dewan yang perempuan adalah kebaya putih yang dipadukan dengan kain sarung, kerudung putih campur hitam. Pakaian ini, menyesuaikan dengan tema hari jadi yang mengusung konsep hitam putih.
Sekretaris DPRD Kabupaten Purwakarta, Syachrul Koswara mengatakan, anggaran untuk pembelian pakaian saat sidang istimewa sudah tercantum pada buku anggaran[ii]. Dalam setahun ini, para anggota dewan menerima empat kali pakaian baru.
Di antaranya, pakaian untuk sidang istimewa hari jadi, sidang istimewa 17 Agustus, sidang istimewa pergantian antar waktu (PAW), dan sidang istimewa lainnya. “Semuanya sudah satu paket,” kata syachrul, usai pelaksanaan sidang paripurna istimewa hari jadi, di Situ Wanayasa, Rabu (20/7) malam.
Khusus untuk pakaian hari jadi ini, anggarannya sekitar Rp40 juta. Asumsinya, satu setel pakaian anggota dewan harganya Rp900 ribu. Pakaian ini lengkap dari ikat kepala atau kerudung sampai sepatu atau selop.
Diakui Syachrul, anggaran pakaian anggota pada hari jadi ini, mengalami penurunan dari tahun kemarin. Biasanya, ucap dia, pakaian hari jadi yang dikenakan anggota dewan adalah setelan jas, dengan harga lebih dari Rp1 juta. “Jadi, tahun ini ada efisiensi[iii] anggaran untuk pakaian,” ucapnya.
Salah satu anggota DPRD Purwakarta dari Fraksi Demokrat Haerul Amin mengaku, pakaian ini sudah satu paket dengan anggaran hari jadi. Apalagi sidang paripurna istimewa ini merupakan agenda rutin tahunan.
Sebenarnya, kata Haerul, ada aksesoris pakaian hari jadi ini yang tidak terlalu besar manfaatnya. Di antaranya, ikat kepala yang berwarna hitam. Tadinya, kata dia, semua anggota yang laki-laki mengusulkan supaya tidak menggunakan ikat kepala, melainkan memakai kopiah hitam saja. “Supaya, lebih nasionalis. Ternyata, usulan itu tidak didengar, ujarnya.
Salah satu warga yang menonton acara ini, Zaenal (23 tahun), mengaku kecewa. Acara hari jadi ini diwarnai dengan kegiatan yang mewah. Tak hanya anggota dewan, para pejabat pemkab[iv] juga mengenakan pakaian yang serba baru. Kondisi ini, berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat Purwakarta pada umumnya.
“Mereka menggunakan pakaian baru dan lainnya itu, tak menyadari kalau sudah dibiayai dari uang rakyat. Namun, mereka lupa bahwa masih banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan,” paparnya dengan nada kecewa.
Sumber Berita :
Republika, 22 Juli 2011
[i] Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah lembaga perwakilan rakyat daerah, unsure penyelenggara pemerintahan daerah. DPRD sebagai badan legislatif daerah berkedudukan sejajar dan menjadi mitra pemerintah daerah.
[ii] Buku Anggaran adalah buku atau table yang berisi tentang pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode.
[iii] Efisiensi adalah mampu mempergunakan waktu dan biaya secara tepat untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
[iv] Pejabat pemkab adalah orang yang menduduki jabatan struktural di Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta